Selasa, 25 Desember 2012

Topeng Banjet




Topeng Banjet merupakan kesenian tradisional khas Kabupaten Karawang yang sangat khas dengan bahasa Sundanya yang kasar dan waditra pengiringnya. Penamaan Topeng Banjet menurut sejumlah tokoh pelakunya hanya berupa istilah semata untuk membedakan topeng tradisional dengan topeng berasal dari Indramayu dan Cirebon serta dari Jawa yang mengamen hingga ke pesisir Karawang.

“Mengenai kata bajet itu sendiri, menurut sepengetahuan tokoh-tokoh kesenianTopeng Banjet, pada mulanya muncul di daerah Cilamaya, Pamanukan dan di daerah pesisir timur lainnya. Penambahan kata banjet dipandang perlu karena di daerah-daerah tersebut pada masa silam terdapat banyak kelompok-kelompok Topeng Jawa dan dari Indramayu serta Cirebon yang berkeliling (ngamen) ke berbagai pelosok di pedesaan,” ujar Agus Sukmana S.Sen., dalam paparanya pada diskusi terbatas “Mengungkap Topeng Banjet Karawang”, bertempat di Lobi Gedung Teater Tertutup Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat (Dago Tea House), Jalan Bukit Dago Selatan, Bandung.

Istilah Topeng Banjet sendiri menurut Agus ada banyak pendapat yang dikemukakan tokohnya. Ada yang mengatakan kalau musik topeng yang mereka mainkan sangat berbeda dengan musik topeng dari Jawa hingga bunyinya seperti suara bancet (sejenis katak) bersahutan.
Waditra Topeng Banjet yang sangat khas tersebut ada pada kendang, kecrek, dan goong buyung (gong kecil). “Didaerah lainnya, umumnya gong yang digunakan berupa gong besar,” ujar Agus.

Kesenian Topeng banjet merupakan bentuk kesenian tradisional dengan jenisnya termasuk seni pertunjukan rakyat atau dapat dimasukkan juga ke dalam bentuk teater tradisional. Lebih khusus lagi kesenian Topeng Banjet dapat didefinisikan sebagai seni pertunjukan rakyat yang diawali lawakan atau pelawak (bodor) dengan Topeng Banjet diteruskan dengan pertunjukan seni drama tradisional.

Jumat, 14 Desember 2012

Detty Kurnia - Coyor Panon (1994)


Detty Kurnia - Coyor Panon

Track list:

1.Sulanjana
2.Bajing Luncat
3.Pras Pris
4.Oray Welang
5.Serat Ti Anjeun
6.Percaya
7.Itsuki No Komoriuta
8.Warung Pojok
9.Coyor Panon




Kamis, 13 Desember 2012

Java : Court Gamelan Vol.3


Java : Court Gamelan Vol.3

Tracklist:

01 - Gendhing Prabu Mataram 7:08
02 - Gendhing Lung Gadhung 8:19
03 - Gendhing Sumyar 7:18
04 - Gendhing Rangu-rangu 5:37
05 - Golek Lambangsari 26:03
06 - Gendhing Tedhak Saking 2:33

Java : Court Gamelan (2003)


Java : Court Gamelan

Tracklist:
01 - Ketawang: Puspawarna 4:47
02 - Gending: Tejanata, Ladrang Sembawa, Ladrang Playon 18:33
03 - Gending: Mandulpati,Ladrang Agun-Agun 19:44
04 - Bubaran: Hudan Mas 2:0

Destination Java : Javanese Lounge Music (2011)


DESTINATIO JAVA : Javanese Lounge Music

Tracklist:
01 - Wedangan 5:28
02 - Edi Peni 4:01
03 - Madyo Laras 4:49
04 - Endah Laras 4:35
05 - Kinasih 4:02
06 - Parisuko 4:49
07 - Putra Solo 5:16
08 - Gumyak 4:16
09 - Arum Dalu 4:43
10 - Warno Warni 5:28

Rabu, 12 Desember 2012

Kesenian Gembyung


Seni Gembyung merupakan salah satu kesenian peninggalan para wali di Cirebon. Seni ini merupakan pengembangan dari kesenian Terbang yang hidup di lingkungan pesantren. Konon seperti halnya kesenian terbang, gembyung digunakan oleh para wali yang dalam hal ini Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga sebagai media untuk menyebarkan agama Islam di Cirebon. Kesenian Gembyung ini biasa dipertunjukkan pada upacara-upacara kegiatan Agama Islam seperti peringatan Maulid Nabi, Rajaban dan Kegiatan 1 Syuro yang digelar di sekitar tempat ibadah. Gembyung merupakan jenis musik ensambel yang di dominasi oleh alat musik yang disebut waditra. Meskipun demikian, di lapangan ditemukan beberapa kesenian Gembyung yang tidak menggunakan waditra tarompet.
Setelah berkembang menjadi Gembyung, tidak hanya eksis dilingkungan pesantren, karena pada gilirannya kesenian ini pun banyak dipentaskan di kalangan masyarakat untuk perayaan khitanan, perkawinan, bongkar bumi, mapag sri, dan lain-lain. Dan pada perkembangannya, kesenian ini banyak di kombinasikan dengan kesenian lain. Di beberapa daerah wilayah Cirebon, kesenian Gembyung telah dipengaruhi oleh seni tarling dan jaipongan. Hal ini tampak dari lagu-lagu Tarling dan Jaipongan yang sering dibawakan pada pertunjukan Gembyung. Kecuali Gembyung yang ada di daerah Argasunya, menurut catatan Abun Abu Haer, seorang pemerhati Gembyung Cirebon sampai saat ini masih dalam konteks seni yang kental dengan unsur keislamannya. Ini menunjukkan masih ada kesenian Gembyung yang berada di daerah Cirebon yang tidak terpengaruh oleh perkembangan masyarakat pendukungnya. Kesenian Gembyung seperti ini dapat ditemukan di daearah Cibogo, Kopiluhur, dan Kampung Benda, Cirebon.
Alat musik kesenian Gembyung Cirebon ini adalah 4 buah kempling (kempling siji, kempling loro, kempling telu dan kempling papat), Bangker dan Kendang.

Kesenian Ajeng

 Kesenian Ajeng adalah kesenian tradisional yang dipagelarkan dengan cara helaran dan alat utamanya menggunakan benda. Alat musik Ajeng disebut juga Bende atau Goong kecil, yang ditabuh dengan menggunakan pemukul yang terbuat dari kayu. Kesenian Ajeng dapat dipagelarkan pada acara-acara hajatan. Saat pagelara kesenian Ajeng biasanya melakukan helaran bersamaan dengan kesenian lain, dan penonton dapat ikut menari di depan kesenian tersebut.
 Kesenian Ajeng pada dasarnya kesenian yang sangat sederhana, hal tersebut dapat dilihat dalam unsure seni Ajeng. Unsur Seni yang terdapat dalam kesenian Ajeng yaitu waditra, nayaga juru kawih, , dan busana.

1.Waditra

 Waditra yang dipakai kesenian Ajeng terdiri dari:

-1 buah ajeng atau bende
 -1 buah gendang besar
 -1 buah gendang kecil
 -1 buah goong besar
 -1 buah goong kecil
 -1 buah terompet
 -1 buah ketuk
- kecrek bulat

2. Nayaga

 Nayaga atau penabuh alat music kesenian Ajeng terdiri dari dua belas orang

3. Juru Kawih

Juru kawih kesenian Ajeng hanya menggunakan seseorang penyanyi Sedangkan lagu yang dibawakan pagelaran biasanya lagu-lagu jaipongan atau lagu-lagu sunda.

4. Busana

Busana yang digunakan oleh Nayaga hanya baju saja yang diseragamkan. Sedangkan busana lain seperti celana meskipun tidak seragam tetapi disesuaikan dengan warna pakaian.

Gamelan Klasik Abadi - Sedih Prihatin


Gamelan Klasik Abadi - Sedih Prihatin
Juru Kawih - Dedeh Winingsih

1. Anggrek Bulan
2. Sedih Prihatin
3. Dikantun Mulang
4. Angle
5. Menta Jangji
6.Golewang
7. Handeuleum
8. Sanga Gancang




Kliningan Klasik Abadi - Kembang Gadung


Kliningan Klasik Abadi - Kembang Gadung
Gamelan Sampurna Group
Pimp : Mang Memed
Juru Kawih : Dedeh Winingsih

1. Kembang Gadung
2. Alam Katukang
3. Ngantos Waleran
4. Kalakay Muntang
5. Kidung
6. Senggot Kaleran
7. Gunung Sari
8. Rancag



Minggu, 09 Desember 2012

Kliningan Cucu S. Setiawati - Badaya


Kliningan Giri Harja 3 - Badaya
Pimp : Asep Sunandar Sunarya
Juru Kawih : Cucu S. Setiawati

1. Badaya
2. Gandrung
3. cangkurileung
4. Senggot
5. Kulu-Kulu Barang
6. Sebrakan Naek Lober
7. Kamalinaan

Kliningan Cucu S. Setiawati - Kawitan


Kliningan Giri Harja 3 - Kawitan
Pimp : H. Asep Sunandar Sunarya
Sinden : Cucu S. Setiawati
Gamelan : Sunan Kali Jaga

1. Kawitan
2. Macan Ucul
3. Karang Nunggal
4. Renggong Gancang
5. Gorompol
6. Sinyur
7. Waled
8. Bungur
9. Tokecang

Sabtu, 08 Desember 2012

Yoyo S & Wati S - Aja Suwe-Suwe Beli Tahan


Tarling Dangdut Yoyo S Group
Pimp : Yoyo Suwaryo
Penyanyi : Yoyo Suwaryo & Wati Susilawati

1. Beli Tahan
2. Aja Suwe-Suwe
3. Bocah Enom
4. Sumpahe
5. Kelingan
6. Ngledek
7. Kunci Rumah Tangga
8. Sengsara
9. Ngenteni
10. Gambaran Urip
11. Katresnaning Ati


Kamis, 22 November 2012

Rio & Sally With Saharaja - One World (2003)


Rio Sally With Saharaja

01. Bali Smile
02. Celtic Jungle
03. Saharaja
04. Nina
05. Hungarian Dance
06. Tabla Man
07. Didge Desire
08. Magic Fiddle EQ
09. Night Rider
10. Spring Time In Perth

Senin, 19 November 2012

Titim Fatimah - Botol Kecap


Titim Fatimah - Botol Kecap
Seni Sunda cahya Sumirat
Pimp : Inen Saputra

01 - Botol Kecap
02 - Mahoni
03 - Renggong Coyor
04 - Borondong Garing
05 - Ngumbar Lamunan
06 - Anggrek Japati
07 - Renggong Gancang

Titim Fatimah - Ronggeng Beken


Titim Fatimah - Ronggeng Beken
Iringan : Jugala group
Pimp : Gugum Gumbira

01 - Ronggeng Beken
02 - Kulu Kulu Karawang
03 - Istri Pangarahan
04 - Bendrong Petit
05 - Awi Ngarambat
06 - Macan Ucul
07 - Cangkurileung
08 - Banjar Jumut - Bayu Bayu

Titim Fatimah & Inen saputra - Mojang Geulis


Titim Fatimah - Mojang Geulis
Pirigan Gamelan Bhinneka Tunggal Ika
Pimp : Inen Saputra

1. Mojang Geulis
2. Tina Jandela
3. Rayak-Rayak
4. Borondong Garing

Kliningan Klasik - Mulang Ka Asal


Kliningan Klasik  - Mulang Ka Asal
Giri Harja Group
Pimp : Asep Sunandar Sunarya
Sinden : Cucu S. Setiawati

 1. Bubuka
2. Mulang Ka Asal
3. Renggong Gancan
4. Cawadan
5. Sinyur Reformasi
6. Sonteng
7. Kulukulu Gancang
8. Palimanan
9. Uceng



Gamelan Klasikan - Cahya Sumirat


Gamelan Klasikan - Cahya Sumirat
Gamelan Giri Harja III
Sinden : Nunung Nurmalasari
  1. Cahya Sumirat, Lara-lara
  2. Kulu-kulu Barang
  3. Kuwung2, Senggot
  4. Kulu-Kulu Bem 
  5. Kulu-kulu Barang
  6. Siyur
  7. Sanga Gancang

Sabtu, 17 November 2012

Kliningan Klasik - Salam Ka Kabogo


Kliningan Klasik - Salam Ka Kabogo

1. Salam ka Kabogo
2. Bulan Pundung
3. Daun Pulus Ngora
4. Tega
5. Sanga Gancang
6. Angin Lautan
7. Kulu-Kulu Gancang
8. Cangkurileung





Kliningan Klasik - Bebene Anu Satia


Kliningan Klasik - Bebene Anu Satiya

1. Bebene Anu Satia
2. Masketna Hate,
3. Alim Pisah Deui,
4. Patepung Diluhur Panggung,
5. Ngantosan,
6. Peuting Jempling,
7. Impian,
8. Banjaran




Kliningan Klasik - Karembong Kayas


Kliningan Klasik - Karembong Kayas
Sinden : Emi Nurhayati

1. Karembong Kayas
2. Asih Kapanutan
3. Banjar Sinom
4. Golewang Sinyur
5. Sadar Nampi Takdir
6. Cangkurileung
7. Sanga Gancang
8. tablo Naek Peuyeum Gaplek


Kliningan Klasik - Kembang Sorga


Kliningan Klasik - Kembang Sorga
Sinden : Emi Nurhayati

1. Kembang Sorga
2. Nikmatnya Impian
3. Masketna hate
4. Kembang Bungur
5. Pasini Peuting Tadi
6. Reret Nyi Mojang
7. Silih Antosan
8. Sinjur

Klasik Biola - Daun Pulus 5


Klasik Biola Emi Nurhayati - Daun Pulus 5

1. Daun Puluh Lima
2. Ngantosan Salira
3. Kulu-Kulu Kembang Kacang
4. Rujak Uleg Kombinasi
5. Akang Gaya
6. Pahoka Balik
7. Kulu-Kulu Sadunya
8. Kacang Asin



Pencak Kawih - Kagoda



Pencak Kawih - Kagoda

Darma Saputra Group
Pimpinan : Muchtar DS
Sinden : Yoyo Suprihatin

1. Kagoda
2. Kacang Asin
3. Kembang Ros beureum
4. Kulu-Kulu Gancang
5. Mojang Cimande
6. Oleng Panganten
7. Adem Ayem
8. Pileuleuyan

Drama Tarling & Humor - Mabok Warisan






Drama Tarling & Humor - Mabok Warisan
Tarling "Bhayangkara Buana Putra"

pelaku:

1. Nengsih
2. Ratini
3. Karmi
4. Kosim
5. Sawud
6. Tiplok

Bagian1
Bagian2

Drama tarling - Kompor Mbledug






 Tarling Drama & Humor - Kompor Mbledug

Pelaku :
Yoyo S.
Wawas
Bondol
Jeprat
dkk.

Bagian1
Bagian2

Hj.Dariyah & Tono Kartono - Pedet Nuntun Sapi



Tarling Modern Cahaya Muda - Pedet Nuntun Sapi

Pimp : H.T Mamun
Penyanyi : Hj.Dariyah, Tono Kartono

Track list :
1. Pedet Nuntun Sapi
2. Sehati
3. Aja Nangis

4. Tega
5. Tanggung Jawab
6. Setetes Banyu Mata
7. Salah Sangka
8. Di lelara Bae
9. Cinta Suci
10. Rindu Bayangan

Kliningan Modern Nirmala - Dagang Koran


Kliningan Modern Nirmala - Dagang Koran

Pimp: Patra Sopandi
Sinden : H.Aam kaminah, Tati Sugiarti
Wiraswara : Uci Sanusi

Track list :
1. Layung Kuning
2. Dagang Koran
3. Batin Kesiksa
4. Kucing-kucingan
5. Nelangsa
6. Hukum Karma
7. Bintang Pelajar
8. Cirebon Kota Budaya
9. Barlen Seseg
10. Tengah Wengi

Sabtu, 10 November 2012

Erni S & Sadi M - Rosi


Nengsih & Sadi M - Rosi

Tarling Bhayangkara Buana Putra
Pimp : H.W. Ismail
Penyanyi : Nengsih, Sadi M

1. Rosi
2. Lisa
3. Masa Kenangan
4. Rambut Galing
5. Adoh-Adohan
6. Sajroning Ati
7. Kapan Bae
8. Enak Pisahan
9. Semanis Madu
Njaluk Balen

Thanks for : madrotter-treasure-hunt.blogspot.com

Ketuk Tilu Jaipong Ijah Hadijah - Melak sampeu


Ketuk Tilu Jaipong Vol. 1 - Melak Sampeu
Usdi group

1. Melak Sampeu
2. Kawin Heula
3. Kembang Ligar
4. Kamelang Hate
5. Angin Priangan
6. Mojang Geulis
7. Nenden Hareupan
8. Celeng Mogok
9. Longkewang II
10. Kulu-kulu Barang

Nengsih & Sadi M - Nembe Ketemu


Tarling Teng-Dung - Nembe Ketemu

Tarling Bhayangkara Buana Putra
Pimp : H.W. Ismail
Penyanyi : Nengsih, Sadi M.

1. Nembe Ketemu
2. Penyanyi Pujaan
3. Takdir
4. Pengen Kawin
5. Percuma
6. Masih Sok Kelingan
7. Lara Ati
8. Gampang Cemburu
9. Yang
10. Ninggal Kawin


Pribahasa Jawa

A
Adhang-adhang tetese embun : njagakaken barang mung se olih-olihe.
Adigang, adigung, adiguna : ngendelaken kekuwatane, kaluhurane lan kepinterane.
Aji godhong garing (aking) : wis ora ana ajine / asor banget.
Ana catur mungkur : ora gelem ngrungokaken rerasan kang ora becik.
Ana daulate ora ana begjane : arep nemu kabegjan nanging ora sida (untub-untub).
Ana gula ana semut : papan sing akeh rejekine, mesti akeh sing nekani.
Anak polah bapa kepradah : tingkah polahe anak dadi tanggungjawabe wong tuwa.
Anggenthong umos (bocor/rembes) : wong kang ora bisa nyimpen wewadi.
Angon mongso : goleti waktu kang prayoga kanggo tumindak.
Angon ulat ngumbar tangan : ngulataken kahanan menawa kalimpe banjur dicolong.
Arep jamure emoh watange : gelem kepenake ora gelem rekasane.
Asu rebutan balung : rebutan barang kang sepele.
Asu belang kalung wang : wong asor nanging sugih.
Asu gedhe menang kerahe : wong kang dhuwur pangkate mesti bae gede panguwasane.
Asu marani gebuk : njarak / sengaja marani bebaya.
Ati bengkong oleh obor : wong kang duwe niat ala malah oleh dalan.
B
Baladewa ilang gapite (jepit wayang) : ilang kekuwatane / kaluhurane.
Banyu pinerang ora bakal pedhot (sigar) : pasulayan sedulur ora bakal medhotaken sedulurane.
Bathang lelaku : lunga ijen ngambah panggonan kang mbebayani.
Bathok bolu isi madu (bolong telu) : wong asor nanging sugih kepinteran.
Blaba wuda : saking lomane nganti awake dhewe ora keduman.
Bebek mungsuh mliwis : wong pinter mungsuh wong kang padha pintere.
Becik ketitik ala ketara : becik lan ala bakal konangan ing tembe mburine.
Belo melu seton (malem minggu) : manut grubyuk ora ngerti karepe (taklid).
Beras wutah arang bali menyang takere : barang kang wis owah ora bakal bali kaya maune.
Bidhung api rowang : ethok-ethok nulung nanging sejatine arep ngrusuhi.
Balilu tan pinter durung nglakoni (bodho) : wong bodho sering nglakoni, kalah pinter ro wong pinter nanging durung tau nglakoni.
Bubuk oleh leng : wong duwe niat ala oleh dalan.
Bung pring petung : bocah kang longgor (gelis gedhe).
Buntel kadut, ora kinang ora udud : wong nyambut gawe borongan ora oleh mangan lan udud.
Buru (mburu) uceng kelangan dheleg : golek barang sepele malah kelangan barang luwih gedhe.
Busuk ketekuk, pinter keblinger : wong bodho lan pinter padha wae nemu cilaka.
C
Carang canthel : ora diajak guneman nanging melu-melu ngrembug.
Car-cor  kaya kurang janganan : ngomong ceplas-ceplos oran dipikir disik.
Cathok gawel (timangan sabuk) : seneng cawe-cawe mesthi ora diajak guneman.
Cebol nggayuh lintang : kekarepan kang ora mokal bisa kelakon.
Cecak nguntal cagak (empyak) : gegayuhan kang ora imbang karo kekuwatane.
Cedhak celeng boloten (gupak lendhut) : cedhak karo wong ala bakal katut ala.
Cedhak kebo gupak :  cedhak karo wong ala bakal katut ala.
Ciri wanci lelai ginawa mati : pakulinan ala ora bisa diowahi yen durung nganti mati.
Cincing-cincing meksa klebus : karepe ngirit nanging malah entek akeh.
Criwis cawis : seneng maido nanging yo seneng menehi/muruki.
Cuplak andheng-andheng, yen ora pernah panggonane bakal disingkirake : wong kang njalari ala becike disingkirake.
D
Dadiya banyu emoh nyawuk, dadiya godhong emoh nyuwek, dadiyo suket emoh nyenggut : wis ora gelem nyanak / emoh sapa aruh.
Dahwen ati open (seneng nacad) :  nacad nanging mbenerake wong liya.
Dandhang diunekake kuntul, kuntul diunekake dandhang : ala dianggep becik, becik dianggep ala.
Desa mawa cara, negara mawa tata : saben panggonan duwe cara utawa adat dhewe-dhewe.
Dhemit ora ndulit, setan ora doyan : tansah diparingi slamet, ora ana kang ngganggu gawe.
Digarokake dilukoke : dikongkon nyambut gawe abot.
Didhadhunga medhot, dipalangana mlumpat :  wong kang kenceng karepe ora kena dipenggak.
Diwenehi ati ngrogoh rempela : diwenehi sithik ora trima, malah njaluk sing akeh.
Dom sumuruping mbanyu : laku sesideman kanggo meruhi wewadi.
Dudu sanak dudu kadang, yen mati melu kelangan : senajan wong liya yen lagi nemoni rekasa bakal dibelani.
Duka yayah sinipi, jaja bang mawinga-wingi : wong kang nesu banget.
Dudutan lan anculan (tali memeden sawah) : padha kethikan, sing siji ethok-ethok ora ngerti.
Durung pecus keselak besus : durung sembada nanging kepengin sing ora-ora.
E
Eman-eman ora keduman : karepe eman malah awake dewe ora keduman.
Emban cindhe emban siladan (slendang iratan pring) : pilih kasih / ora adil.
Embat-embat celarat (klarap) :  wong nyambut gawe kanthi ngati-ati banget.
Emprit abuntut bedhug : perkara sing maune sepele dadi gedhe / ngambra-ambra.
Endhas gundul dikepeti : wis kepenak ditambahi kepenak maneh.
Endhas pethak ketiban empyak : wong kang bola-bali nemu cilaka.
Enggon welut didoli udhet : panggone wong pinter dipameri kepinteran sing ora sepirowa.
Entek ngamek kurang golek : anggone nyeneni/nguneni sakatoge.
Entek jarake : wis entek kasugihane.
Esuk dhele sore tempe : wong kang ora tetep atine (mencla mencle).
G
Gagak nganggo lar-e  merak : wong asor / wong cilik tumindak kaya wong luhur (gedhe).
Gajah alingan suket teki : lair lan batine ora padha, mesthi bakal ketara.
Gajah (nggajah) elar : sarwa gedhe lan dhuwur kekarepane.
Gajah ngidak rapah (godhong garing) : nerang wewalere dewe.
Gajah perang karo gajah, kancil mati ing tengahe : wong gedhe sing padha pasulayan, wong cilik sing dadi korbane.
Garang garing : wong semugih nanging sejatine kekurangan.
Gawe luwangan kanggo ngurungi luwangan : golek utang kanggo nyaur utang.
Gayuk-gayuk tuna, nggayuh-nggayuh luput : samubarang kang dikarepake ora bisa keturutan.
Gliyak-gliyak tumindak, sareh pakoleh : senajan alon-alon anggone tumindak, nanging bisa kaleksanan karepe.
Golek banyu bening : meguru golek kawruh kang becik.
Golek-golek ketemu wong luru-luru : karepe arep golek utangan malah dijaluki utang.
Gupak pulute ora mangan nangkane : melu rekasa nanging ora melu ngrasakake kepenake.
I
Idu didilat maneh : murungake janji kang wis diucapake.
Iwak lumebu wuwu : wong kena apus kanthi gampang.
J
(n)Jagakake endhoge si blorok : njagagake barang kang durung mesthi ana lan orane.
(n)Jajah desa milang kori : lelungan menyang ngendi-endi.
Jalma angkara mati murka : nemoni cilaka jalaran saka angkara murkane.
(n)Jalukan ora wewehan : seneng njejaluk ora seneng menehi.
Jati ketlusupan ruyung : kumpulane wong becik kelebon wong ala.
Jaran kerubuhan empyak : wong wis kanji (kapok) banget.
Jarit lawas ing sampire : duwe kapinteran nanging ora digunakake.
Jer basuki mawa bea : samubarang gegayuhan mbutuhake wragat.
Jujul muwul : perkara kang nambah-nambahi rekasa.
(n)Junjung ngetebake / ngebrukake : ngalembana nanging duwe maksud ngasorake.
K
Kacang ora ninggal lanjaran : kebiasa-ane anak nirokake wong tuwane.
Kadang konang : gelem ngakoni sedulur mung karo sing sugih.
Kala cacak menang cacak : samubarang panggawean becik dicoba dhisik bisa lan orane.
Kandhang langit, bantal ombak, kemul mega : wong sing ora duwe papan panggonan.
Katepang ngrangsang gunung : kegedhen karep/panjangka sing mokal bisa kelakon.
Katon kaya cempaka sawakul : tansah disenengi wong akeh.
Kaya banyu karo lenga : wong kang ora bisa rukun.
Kakehan gludug kurang udan : akeh omonge ora ana nyatane.
Kabanjiran segara madu : nemu kabegjan kang gedhe banget.
Kebat kliwat, gancang pincang : tumindak kesusu mesthi ora kebeneran.
Kebo bule mati setra : wong pinter nanging ora ana kang mbutuhake.
Kebo ilang tombok kandhang : wis kelangan, isih tombok wragat kanggo nggoleki, malah ora ketemu.
Kebo kabotan sungu : rekasa kakehan anak / tanggungan.
Kebo lumumput ing palang : ngadili perkara ora nganggo waton.
Kebo mulih menyang kandhange : wong lunga adoh bali menyang omahe / asale.
Kebo nusu gudel : wong tuwa njaluk wulang wong enom.
Kegedhen empyak kurang cagak : kegedhen karep nanging ora sembada.
Kajugrugan gunung menyan : oleh kabegjan kang gedhe banget.
Kekudhung walulang macan : ngapusi nggawa jenenge wong kang diwedeni.
Kelacak kepathak : ora bisa mungkir jalaran wis kebukten.
Kena iwake aja nganti buthek banyune : sing dikarepake bisa kelakon nanging aja nganti dadi rame/rusak.
Kencana katon wingko : senajan apik nanging ora disenengi.
Kendel ngringkel, dhadang ora godak : ngakune kendel tur pinter jebule jirih tur bodho.
Kenes ora ethes : wong sugih amuk nanging bodho.
Keplok ora tombok : wong senengane komentar thok nanging ora gelem tumindak.
Kere munggah mbale : batur dipek bojo karo bendarane.
Kere nemoni malem : wong kang bedigasan / serakah.
Kerot ora duwe untu : duwe kekarepan nanging ora duwe beaya / wragat.
Kerubuhan gunung : wong nemoni kesusahan sing gedhe banget.
Kesandhung ing rata, kebentus ing tawang : nemoni cilaka kang ora kenyana-nyana.
Ketula-tula ketali : wong kang tansah nandang sengsara.
Kethek saranggon : kumpulane wong kang tindakane ala.
Kleyang kabur kanginan, ora sanak ora kadhang : wong kang ora duwe panggonan sing tetep.
Klenthing wadah uyah : angel ninggalake pakulinan tumindak ala.
Kongsi jambul wanen : nganti tumekan tuwa banget.
Krokot ing galeng : wong kang mlarat banget.
Kriwikan dadi grojogan : prakara kang maune cilik dadi gedhe banget.
Kumenthus ora pecus : seneng umuk nanging ora sembada.
Kurung munggah lumbung : wong asor / cilik didadekake wong gedhe.
Kuthuk nggendhong kemiri : manganggo kang sarwo apik/aji liwat dalan kang mbebayani.
Kutuk marani sunduk, ula marani gebuk : njarag marani bebaya.
Kuncung nganti temekan gelung : suwe banget anggone ngenteni.
L
Ladak kecangklak : wong kang angkuh nemoni pakewuh, marga tumindake dewe.
Lahang karoban manis : rupane bagus / ayu tur luhur budine.
Lambe satumang kari samerang : dituturi bola-bali meksa ora digugu.
Lanang kemangi : wong lanang kang jireh.
Legan golek momongan : wis kepenak malah golek rekasa.
Lumpuh ngideri jagad : duwe karepan kang mokal bisa keturutan.
M
Maju tatu mundur ajur : perkara kang sarwa pakwuh.
Matang tuna numbak luput : tansah luput kabh panggayuhan.
Mbuang tilas : ethok-ethok ora ngerti marang tumindak kang ala sing lagi dilakoni.
Meneng widara uleran : katon anteng nanging sejatin ala atine.
Menthung koja kena sembagine : rumangsane ngapusi nanging sejatine malah kena apus.
Merangi tatal : mentahi rembug kang wis mateng.
Mikul dhuwur mendhem jero : bisa njunjung drajate wong tuwa.
Milih-milih tebu oleh boleng : kakehan milih wekasan oleh kang ora becik.
Mrojol selaning garu : wong kang luput saka bebaya.
Mubra-mubra mblabar madu : wong sing sarwa kecukupan.
N
Nabok anyilih tangan : tumindak ala kanthi kongkonan uwong liya.
Ngagar metu kawul : ngojok-ojoki supaya dadi pasulayan, nanging sing diojoki ora mempan.
Ngajari bebek nglangi : panggawean sing ora ana paedahe.
Ngalasake negara : wong sing ora manut pranatane negara.
Ngalem legining gula : ngalembana kepinterane wong kang pancen pinter/sugih.
Ngaturake kidang lumayu : ngaturake barang kang wis ora ana.
Nglungguhi klasa gumelar : nindakake panggawean kang wis tumata.
Ngontragake gunung : wong cilik/asor bisa ngalahake wong luhur/gedhe, nganti gawe gegere wong akeh.
Nguthik-uthik macan dhedhe : njarag wong kang wis lilih nepsune.
Nguyahi segara : weweh marang wong sugih kang ora ana pituwase.
Nucuk ngiberake : wis disuguhi mangan mulih isih mbrekat.
Nututi layangan pedhot : nggoleki barang sepele sing wis ilang.
Nyangoni kawula minggat : ndandani barang sing tansah rusak.
Nyolong pethek : tansah mleset saka pametheke/pambatange.
O
Obah ngarep kobet mburi : tumindake penggede dadi contone/panutane kawula alit.
Opor bebek mentas awake dhewek : rampung saka rekadayane dhewe.
Ora ana banyu mili menduwur : watake anak biasane niru wong tuwane.
Ora ana kukus tanpa geni : ora ana sbab tanpa akibat.
Ora gonjo ora unus : wong kang ala atine lan rupane.
Ora mambu enthong irus : dudu sanak dudu kadhang.
Ora tembung ora tawung : njupuk barang liyan ora kandha disik.
Ora uwur ora sembur : ora gelem cawe-cawe babar pisan.
Ora kinang ora udud : ora mangan apa-apa.
Othak athik didudut angel : guneme sajak kepenak, bareng ditemeni jebule angel.
P
Palang mangan tandur : diwenehi kapercayan malah gawe kapitunan.
Pandengan karo srengenge : memungsuhan karo penguwasa.
Pandhitane antake : laire katon suci batine ala.
Pecruk (manuk kag magan iwak) tunggu bara : dipasrahi barang kang dadi kesenengan.
Pitik trondhol diumbar ing padaringan : wong ala dipasrahi barang kang aji, wekasane malah ngentek-entekake.
Pupur sadurunge benjut : ngati-ati sadurunge benjut.
R
Rampek-rampek kethek : nyedak-nyedak mung arep gawe kapitunan.
Rawe-rawe rantas malang-malang putung : samubarang kang ngalang-alangi bakal disingkirake.
Rebut balung tanpa isi : pasulayan merga barang kang sepele.
Rindhik asu digitik : dikongkon nindakake penggawean kang cocok karo kekarepane.
Rupa nggendhong rega : barang apik regane larang.
Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah : yen padha rukun mesti padha santosa, yen padha congkrah mesthi padha bubrah/rusak.
S
Sabar sareh mesthi bakal pikoleh : tumindak samubarang aja kesusu supaya kasil.
Sabaya pati, sabaya mukti : kerukunan kang nganti tekan pati.
Sadumuk bathuk sanyari bumi : pasulayan nganti dilabuhi tekaning pati.
Sandhing kebo gupak : cedhak wong tumindak ala, bisa-bisa katut ala.
Satru mungging cangklakan : mungsuh wong kang isih sanak sedulur.
Sadhakep awe-awe : wis ninggalake tumindak ala, nanging batien isih kepengin nglakoni maneh.
Sembur-sembur adus, siram-siram bayem : bisa kalaksanan marga oleh pandongane wong akeh.
Sepi ing pamrih, rame ing gawe : nindakake panggaweyan kanthi ora melik/pamrih apa-apa.
Sing sapa salah bakal seleh : sing sapa salah bakal konangan.
Sluman slumun slamet : senajan kurang ati-ati isih diparingi slamet.
Sumur lumaku tinimba, gong lumaku tinabuh : wong kang kumudu-kudu dijaluki piwulang/ditakoni.
T
Tebu tuwuh socane : prakara kang wus apik, bubrah marga ana sing ngrusuhi.
Tega larane ora tega patine : senajan negakake rekasane, nanging isih menehi pitulungan.
Tekek mati ing ulone : nemoni cilaka margo saka guneme dhewe.
Tembang rawat-rawat, ujare mbok bakul sunambiwara : kabar kang durung mesthi salah lan benere.
Timun jinara : prakara gampang banget.
Timun mungsuh duren : wong cilik mungsuh wang kuwat/panguwasa, mesthi kalahe.
Timun wungkuk jaga imbuh : wong bodho kanggone yen kekurangan wae.
Tinggal glanggang colong playu : ninggalake papan pasulayan.
Tulung (nulung) menthung : katone nulungi jebule malah nyilakani.
Tumbak cucukan : wong sing seneng adu-adu.
Tuna sathak bathi sanak : rugi bandha nanging bathi paseduluran.
Tunggak jarak mrajak tunggak jati mati : prakara ala ngambra-ambra, prakara becik kari sethitik.
U
Ucul saka kudangan : luput saka gegayuhane.
Ulat madhep ati manteb : wis manteb banget kekarepane.
Undaking pawarta, sudaning kiriman : biasane pawarta iku beda karo kasunyatane.
Ungak-ungak pager arang : ngisin-isini.
W
Welas tanpa lalis : karepe welas nanging malah gawe kapitunan.
Wis kebak sundukane : wis akeh banget kaluputane.
Wiwit kuncung nganti gelung : wiwit cilik nganti gedhe tuwa.
Y
Yitna yuwana mati lena : sing ngati-ati bakal slamet, sing sembrana bakal cilaka.
Yiyidan mungging rampadan : biyene wong durjana/culika saiki dadi wong sing alim.
Yuwana mati lena : wong becik nemoni cilaka marga kurang ngati-ati.
Yuyu rumpung mbarong ronge : omahe magrong-magrong nanging sejatine mlarat.

Sumber: sabdalangit.wordpress.com

Rabu, 07 November 2012

James Chu - Javanova 2 (2009)


James Chu- Javanova 2

01. Sewu Kutho
02. Prau Layar
03. Taman Jurug
04. Mawar Biru
05. Wuyung
06. Gandrung
07. Kasmaran
08. Kusumaning Ati
09. Caping Gunung
10. Layang Kangen
11. Bengawan Sore
12. Kangen

James Chu - Javanova


Javanova merupakan salah satu grup musik yang berupaya merevitalisasi lagu-lagu tradisional Jawa melalui album mereka. Tembang-tembang Jawa yang "jadul" itu seakan menjadi muda kembali. Album yang berkualitas "audiophile recordings" itu berisi 12 lagu, yang digarap James Chu (gitar hawaiian), bersama David Wahani Lumondo (keyboard/bass), Yadi Black (gitar elektrik dan akustik), Didi Permadi S (drum) dan Ujang (saksofon).

Dua penyanyi muda yang melantunkan tembang-tembang Jawa dalam album berirama bossanova ini adalah Wiwit Andraini dan Eka Trisnawati.

James Chu sejak tahun 1960-an sudah bermain gitar Hawaiian bersama orang-orang Indonesia asal Maluku. James sudah merilis album "Love Song", "Evergreen Song", "Christmas Relaxation", dan "Country Love", semuanya bernuansa musik hawaiian.

Meskipun sekarang James tinggal di Hongkong tetapi dia ingin terus melestarikan budaya Jawa yang masih melekat di hatinya sehingga James Chu membuat album lagu Jawa dengan irama Bossanova yang diberi nama "Javanova".


James Chu - Javanova
1. Gambang Suling
2. Jangkrik Genggong
3. Rek Ayo Rek
4. Walang Kekek
5. Luntur
6. Ande-Ande Lumut
7. Dondong Opo Salak
8. Putri Solo
9. Rujak Uleg
10. Ayo Ngguyu
11. Gethuk
12. Kecik-Kecik

Bossanova Jawa Vol.4


Bossanova Jawa Vol.4

01 . Alun - Alun Nganjuk
02 . Yeng Ing Tawang
03 . Hat Tanpo Balung
04 . Jaket Iki
05 . Nunut Ngiyup
06 . Gemes
07 . Ojo Sujono
08 . Taman Jurug
09 . Angin Wengi
10 . Cucak Rowo

Bossanova Jawa Vol.3


Bossanova Jawa Vol.3

01 - Kucung
02 - Nandang Bronto
03 - Walang Kekek
04 - Caping Gunung
05 - Nagih Janji
06 - Wong Cilik
07 - Tanjung Perak
08 - Sewu Kuto
09 - Kusumaningati
10 - Cinta Tak Terpisahkan

Bossanova Jawa Vol.2


Bossanova Jawa Vol.2

1. Bengawan Solo
2. Gambang Semarang
3. Getuk
4. Iklas
5. Kasmaran
6. Ketaman Asmoro
7. Layang Kangen
8. Lingso Tresno
9. Mawar Biru
10. Tangise Ati

Bossanova Jawa Vol.1



Exclusive Bossanova Jawa Vol.1

01 - Terminal Tirtonadi
02 - Keno Godho
03 - Isih Tresno
04 - Janjimu
05 - Tanjung Mas Ninggal Janji
06 - Stasiun Balapan
07 - Lingsir Wengi
08 - Wengi Sepi
09 - Bocah Ndeso
10 - Pupus Tresno

Tetalu Abadi


TETALU ABADI
Tarling Nada Budaya
Pimpinan : Sunarto MA

Side A
1. Tetalu Abadi (23:36)
 
Side B
1. Kratagan Bandung Kering (13:08)
2. Pacul Goang (12:05)
3. Rumyang (03:47)

Mama & Mimi Tarlipet (Tarling Mupet) Cirebon


Tarlipet Cirebon - Mama & Mimi

1. Duwit
2. Sepasang Manuk Dara
3. Enakan
4. Cek Cok
5. Mikiri Janji
6. Sumpah Suci
7. Sega Lengko
8. Apa Dosae
9. Gedong Kosong
10. Isin-isin Gelem

Erni S - Gengsot


Erni S  - Gengsot

Tarling Modern Irama Nada
Pimpinan : Santika/ Ipang Supandi

1. Gengsot
2. Pujaan
3. Nurhayati
4. Berag Batok
5. Larak Lirik
6. Kebebasan
7. Aja Dumeh
8. Bli Disangka


Wati S - Perasaan Wong Wadon






Wati S - Perasaan Wong Wadon

Tarling  Darma Muda
Pimpinan : Yoyo S.
Penyanyi : Wati S

1. Perasaan Wong Wadon
2. Klalen Ning Janji
3. Ngobrol Cinta
4. Pasrah Diri
5. Niliki Cinta
6. Pujaan Jiwa
7. Pengen Dadi Siji
8. Kelingan Ning Meseme
9. Kawin Gendakan
10. Aja Melu-melu
 

Yoyo S & Itih S - Bapuk... terlalu


Yoyo S & Ityih S - Bapuk... Terlalu

Tarling Darma Muda
Pimpinan : Yoyo S
Penyanyi : Itih S, Ruminih

1. Terlalu
2. Bapuk
3. Dibagi-bagi
4. Emong Dipaksa
5. Gara-gara Wong Tua
6. Tunggu Lawang
7. Cinta Obralan
8. Kembang Desa
9. Rayuan janji
10. Saya Kerasa


Itih S - Bisikan Ati


Itih S - Bisikan Ati

Tarling Nirmala Group
Pimpinan : Patra Sopandi
Penyanyi : Itih S.
Penata Musik : Pepen Effendy

1. Bisikan Ati
2. Aja Maksa
3. Pegel Ndodok Pegel Njentul
4. Aja Marek Marek
5. Khayalan
6. Dudu Pilihan
7. Sampe Kapan bae
8. Bujang Prawan
9. Joged Tayuban
10. Jaka Ganteng

Jumat, 02 November 2012

Degung Instrumental karya Nano S - Kalangkang



Degung Instrumental karya Nano S - Kalangkang

01 Nano S - Kalangkang
02 Nano S - Cinta
03 Nano S - Anjeun
04 Nano S - Potret Manehna
05 Nano S - Lembur Kakasih
06 Nano S - Tibelat
07 Nano S - Kapanggih Modal
08 Nano S - Kangen
09 Nano S - Rayungan
10 Nano S - Elekesekeng
11 Nano S - Dua Saati

Degung Gentra Madya - Bale Endah


Degung Gentra Madya - Bale Endah

Group : Gentra Madya Group
Pimpinan : Nano Suratno

Track :
1. Elekesekeng,
2. Bale Endah,
3. Tamperan Kaheman,
4.  Hariring Keur Hiji Ngaran,
5.  Aweuhan Bihari,
6. Puspita, Mun Pareng Mangsana Datang,
7. Sorban Palid,
8. Seuyang seuyang

Tati Saleh - Naon Lepatna


Tati Saleh - Naon Lepatna

Group : Gentra Madya Group
Pimpinan : Nano S.

1. Naon Lepatna
2. Mojang Kaler
3. Degung Panggung
4. Kuring Titip Ieu Lagu
5. Lembur Kuring I
6. Balebat II
7. Kembang Gadung
8. Mun Pareng Mangsana Datang
9. Eceng Gondok